ITS News

Rabu, 24 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Dra. Enny Zulaika, MP: "Emansipasi wanita boleh asal sesuai dengan kemampuannya!"

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ibu tinggi semampai dan berambut pendek ini menyatakan dengan spontan, "Saya selalu mengusahakan untuk memasakkan makanan bagi suami dan anak-anak, meskipun di rumah sudah ada seorang pembantu." Bagi beliau memasak merupakan suatu rutinitas yang sudah kodrati untuk dijalankan oleh seorang ibu rumah tangga. Selain itu juga, Ibu Enny menyukai berkebun dengan menanam bunga di halaman rumahnya yang ukurannya tidak luas, namun terlihat hijau dan sejuk.

Jika di rumah, Ibu Enny yang mempunyai 3 putra, selalu menerapkan sikap disiplin bagi anak-anaknya dalam segala hal. Sikap ini telah tertanam sejak awal, supaya dapat membagi waktu dan mampu untuk bertanggung jawab sesuai yang telah dilakukan. "Perlu untuk menanamkan sikap budi pekerti pada anak sedini mungkin!" ujarnya.

Hal ini juga sangat penting bagi anak-anak, sebab dengan memberikan pelajaran budi pekerti dapat lebih menghormati orang lain yang dianggap lebih tua dari anak itu sendiri. Disamping itu juga, ibu dengan tiga orang putra ini mengatakan, "Jika anak saya ujian, maka saya juga ikut ujian," tegasnya. Hal ini selalu diusahakan oleh beliau untuk sedapat mungkin mendampingi anak-anaknya dalam belajar yang akan menghadapi ujian pelajaran di sekolahnya. Dan ini dimaksudkan untuk lebih memacu dan menyemangati dalam belajar.

Di Jurusan Biologi ITS, Ibu Enny seorang Kajur dan pendidik yang mayoritas mahasiswanya wanita daripada laki-laki. Meskipun demikian, beliau selalu menyemangati mahasiswa yang wanita untuk lebih kreatif dan maju dalam menyerap ilmu dan teknologi yang semakin berkembang. Dalam setiap mengajar dan menerapkan ilmu, beliau tidak memperhatikan adanya perbedaan gender dalam segi akademis. Ini karena beliau sangat setuju mengenai emansipasi wanita sesuai dengan bidang yang ditekuninya dalam kehidupan sehari-hari.

"Emansipasi wanita itu boleh asalkan sesuai dengan kempampuannya!" tegasnya wanita kelahiran Madiun ini lagi. Hal ini berarti bahwa setiap wanita itu boleh saja meniti karier, namun harus sesuai dengan porsi atau kemampuan secara fisik maupun mental dari wanita itu sendiri untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dengan menempuh jalur akademis, wanita akan lebih pintar dan maju, selain itu juga dapat menjadikannya lebih dihormati dan bermanfaat bagi semua masyarakat. (muz/li)

Berita Terkait