Kondisi nasionalisme Indonesia pada orde baru telah menimbulkan disintegrasi bangsa. Hal itu bisa dilihat dari adanya kesenjangan nasional, iklim politik yang kurang demokratis, lembaga peradilan yang gagal mewujudkan jaminan keadilan,serta masih terjadinya penyumbatan komunikasi politik antara pemerintah dan masyarakat.
Padahal nasionalisme Indonesia adalah ciptaan rakyat Indonesia, bukan ciptaan pemerintah Indonesia. Hal ini disebabkan pemerintah tinggal mewarisi saja dari upaya mereka menyatukan diri dalam bangsa Indonesia. Jadi nasionalisme Indonesia berangkat dari cita-cita kesatuan dalam pluralisme.
Karena pemaknaan sepihak atas pengertian dan wacana plurasime yang dilakukan oleh pemerintah sebagai "the power holder" cenderung menciptakan api dalam sekam yang sewaktu-waktu dapat meledak.
Meskipun, disatu sisi sistem nilai yang diyakini sebagai ideologi resmi negara mengakui adanya pluralisme, dan bahkan pluralitas itu dianggap sebagai penyokong utama terwujudnya nasionalisme Indonesia dibawah slogan "Bhineka Tunggal Ika"
Hal inilah, yang selama ini pemerintah manipulasi tentang wacana pluralisme, sehingga berdampak pada keresahan sosial, gejolak masyarakat, amuk massa yang kesemuanya mengarah pada disintegrasi bangsa yang berkepanjangan.
Keseluruhan wacana diatas merupakan salah satu materi yang disampaikan dalam seminar nasional "Nasionalisme dan Disintegrasi Bangsa" yang diselenggarakan oleh jurusan MKU-FMIPA.Dengan pembicara adalah Drs. Ali Maschan Moesa,MSi., Prof.Dr. Damardjati Supadjar, dan Prof.Dr.Ir. Widi Agus Pratikto.
Sedangkan menurut ketua panitia seminar nasional ini, bertujuan sebagi wujud dari kepedulian dan keprihatian kalangan akademis dengan disintegrasi yang terjadi selama ini. Karena permasalah tersebut belum ditemukan solusinya. "Ini merupakan wujud dari kondisi yang berkembang di negara kita saat ini," jelasnya.(rom/rif)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali meraih pencapaian gemilang di ajang Kontes Robot Terbang Indonesia
Kampus ITS, ITS News — Memimpikan kebermanfaatan bagi sesama, mahasiswa Departemen Desain Produk Industri (Despro) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Usia belia, 20 tahun 4 bulan, bukan penghambat bagi Ester Hotmaria untuk berhasil lulus dan
Kampus ITS, ITS News — Proses fermentasi dan pengeringan yang masih konvensional menjadi salah satu penyebab cepatnya pembusukan biji