ITS News

Sabtu, 20 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Diluncurkan, Kapal ITS untuk Nelayan Aceh

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Konsep kapal sederhana yang digarap Pusat Studi Kelautan ITS telah rampung. Prototipe konsep kapal paling sederhana jenis kano itu diluncurkan Senin pagi (7/2). Kapal yang mengacu desain bentuk kapal nelayan Sulawesi (Lepa-Lepa) ini diluncurkan pertama kali oleh tim Maritim Chalenge (MC), tim yang diberi tugas menggarap kapal, di sebuah danau kecil di area kampus ITS.

Menurut Budiono, anggota tim MC, kapal sederhana dengan panjang 4,6 meter dan lebar 0,6 meter ini, dapat bertahan sekurang-kurangnya dua tahun. "Untuk kapal jenis kano ini, dipehitungkan dapat dimanfaatkan nelayan Aceh selama 2-3 tahun. Itupun bila selalu berada di air. Tapi, bila dilakukan perawatan seperti setelah melaut kapal ditarik ke darat, umur kapal bisa tambah lama," jelas mahasiswa angkatan 2002 ini.

Untuk biaya per satu kapal kano sendiri ditaksir sekitar 2,5 juta rupiah, lengkap dengan peralatan dayung dan alat penangkap ikan. Maka, ditambah perhitungan daya tahan kapal itu, Budiono berani memperkirakan dalam satu tahun nelayan Aceh yang menggunakan kapal ITS dapat balik modal. "Nelayan Aceh yang memakai kapal ini akan kembali modal dalam satu tahun. Itu diasumsikan laba perhari terjelek, lima ribu rupiah," lanjut mahasiswa Politeknik Perkapalan ini.

Selain murah, kapal ITS bisa dikerjakan dengan waktu relatif cepat. Ini dikarenakan bahan dasar-nya plywood dan resin yang lebih mudah dirakit (assembly) daripada kayu. Tim MC sendiri berhasil menyelesaikan prototipe kapal ini dalam waktu seminggu. "Tapi bila sudah mahir dan menguasai trik dalam pembuatan, dipastikan dalam empat hari saja sudah selesai," kata Budiono. Untuk mempermudah pembuatan kapal ini di Aceh, tiga orang tim MC akan dikirim sebagai supervisor.

Kebutuhan nelayan Aceh akan kapal ini, diperkuat oleh Zulfikar. Menurut anggota tim MC asal Aceh, nelayan di daerahnya sangat membutuhkan kapal, apapun jenisnya. "Kita sudah survei jumlah nelayan di daerah Banda Aceh. Dan mereka terlihat tidak takut untuk melaut lagi, namun kapal dan perahu mereka dulu telah hilang atau hancur tersapu tsunami," kata Zulkifar yang baru saja pulang dari Aceh untuk mengirim bantuan. Karena itu, ia mengharapkan kapal ITS ini bisa segera dikirimkan ke Aceh.

Dilirik Instansi

Konsep kapal sederhana yang dibuat ITS rupanya mendapat perhatian dari beberapa instansi. PT Terminal Peti Kemas Surabaya (PT TPS) misalnya, sejak proses pembuatan sampai diluncurkannya kapal berjenis kano ini selalu terlihat memantau perkembangan yang terjadi.

Ketertarikan PT TPS terhadap kapal desain ITS tersebut disampaikan Presiden Direktur TPS, Adji Pamungkas, disela-sela acara peluncuran kapal ITS untuk nelayan Aceh. "Kami senang sekali terhadap ITS dengan desain-desainya. Sebelumnya ITS dengan desain rumah sederhananya kali ini dengan desain kapal sederhananya," katanya.

Dikatakan Adji, pihaknya memang berkeinginan untuk menyumbangkan hal yang langsung dapat digunakan untuk masyarakat aceh, seperti kapal untuk nelayan Aceh. "Untuk rencana awal, kalau kapal ini sudah layak. Kita akan mengirim 10 – 20 kapal," ujar Adji.

Selain PT TPS, instansi lain yang berminat dengan kapal sederhana ini adalah Departemen Kelautan dan Perkapalan (DKP). Rencananya, DKP akan mengirimkan 100 unit kapal sederhana untuk nelayan Aceh. (asa/rin)

Berita Terkait