ITS News

Kamis, 10 Oktober 2024
15 Maret 2005, 12:03

DIKLATSAR IX Kopma, Yakin KANTIN Masih Milik KOPMA

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Koperasi Mahasiswa (KOPMA) ‘Dr Angka’ ITS berhasil lagi mencetak kader-kader koperasi yang handal. Hal ini diharapkan saat penyelenggaraan Pelatihan Manajemen Perkoperasian Tingkat Dasar, Sabtu (24/05) kemarin. Kegiatan dua hari ini berusaha menumbuhkan peran aktif anggota menuju KOPMA yang mandiri dan professional.

KOPMA sebagai organisasi berpedoman ‘profit oriented’ diharapkan akan lebih mandiri dan professional. Peluang usaha yang semakin ketat dan tingginya persaingan bisnis di dalam kampus menjadikan KOPMA harus lebih siap di bidang SDM. Tantangan terbesar organisasi beraset 200 juta rupiah ini pada kurangnya sumber daya manusia. Tak dapat dipungkiri setiap kali kegiatan diselenggarakan, peserta yang datang tidaklah lebih dari lima puluh. Padahal tercatat samapai 700 anggota KOPMA. "Budaya organisasi masih payah, apalagi wirausaha, " ujar Catur, Direktur Utama.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Ir. Murtijas, M.Sc diikuti 28 peserta, sebagian besar diantara mereka merupakan staff baru. Kalau pelatihan lain mengandalkan kepada manajemen organisasi, maka KOPMA lebih menekankan pada pemahaman dan konsep sebuah organisasi. Organisasi dalam artian yang lebih mengarah bentuk perusahaan, bukan perkumpulan atau pun unit kegiatan. "Kelebihan kami ya pada ideologi ekonomi koperasi," jelas Samsul, Direktur PSDM. Menurutnya, pemahaman mahasiswa ITS di bidang ekonomi masih sangat minim. Hal ini yang berusaha dipenuhi oleh KOPMA ‘Dr. Angka’ ITS.

Berbicara perihal pengelolaan kantin pusat, pihak KOPMA mengklaim akan sukses memenangkan tender pengelolaan. Seperti diberitakan, kantin pusat yang selama ini dikelola oleh KOPMA akan diambil alih oleh Rektorat untuk dikelola oleh pihak ketiga. Penentuan pengelola sendiri dilakukan melalui sistem tender. "Kami optimis bisa terus di sana (kantin pusat-red)," jawab Yuli, Direktur Usaha. Menurutnya KOPMA ‘Dr.angka’ seharusnya tetap berpeluang mengelola kantin pusat karena alasan emosional dengan pembeli, yang sebagian besar adalah mahasiswa ITS. Walaupun begitu keuntungan kopma dari kantin sendiri tidaklah besar, konon hanya 10 % dari pendapatan bersih. "Kami berusaha menjaga kedekatan dengan mahasiswa yang juga anggota kami," jelas mahasiswa statistik ini. (ryo/Li)

Berita Terkait