ITS News

Kamis, 28 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

Digital Library Cegah Plagiat Skripsi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Teknologi informasi kembali menunjukkan supremasinya yang tak terbatas. Melalui teknologi perpustakaan digital, kini kita bisa menikmati berbagai kemudahan. Salah satunya tak perlu repot-repot membuka berbagai jurnal ilmiah yang jumlahnya begitu banyak. Hanya tinggal klik saja kita bisa mengetahui muatan dari suatu jurnal ilmiah.

Cara ini dinilai lebih efektif dalam mensosialisasikan khazanah ilmiah dunia tulis menulis. Tapi sayangnya, hingga saat ini pengaksesnya masih sangat terbatas. Padahal jaringan kerja yang dikembangkan meliputi lintas perguruan tinggi. Sehingga memungkinkan terjadinya transfer ilmu dalam bilangan detik .

Hanya saja, untuk sementara muatan yang ditampilkan masih sebatas lokal. Terbatas pada hal-hal yang menyangkut abstrak dari skripsi, tesis ataupun desertasi mahasiswa yang menimba ilmu pada perguruan tinggi tersebut. Jarang ada tampilan yang mengetengahkan isi keseluruhan dari suatu jurnal ilmiah.

Pasalnya untuk menampilkan isi dari suatu buku diperlukan ijin dari pemilik hak cipta. Kalau dilanggar bisa-bisa terkena tuduhan plagiat. Sistem macam ini pula yang mampu mencegah mahasiswa agar tidak asal jiplak dalam melaksanakan tugas akhirnya.

Pelatihan yang mengundang seorang pakar teknologi informasi dari Indonesian Digital Library Network (IDLN) yaitu Arif Rifai Dwiyanto ini tidak menuntut keahlian khusus semacam programming. Menurutnya hal-hal macam ini sangatlah aplikatif, semacam penerapan dari suatu software, jadi mudah untuk dikelola para pustakawan.

Pria yang juga tergabung dalam Ganesha Digital Library milik ITB ini berpendapat perpustakaan digital selayaknya perpustakaan biasa juga memerlukan koleksi yang senantiasa diperbarui. "Apabila mendapat dukungan penuh dari pihak rektorat dan sumber daya manusia yang memadai, saya yakin perpustakaan digital mampu mengimbangi peran perpustakaan biasa," tukasnya bersemangat.

Salah satu kebijakan rektorat yang dinilainya mampu menaikkan citra perpustakaan digital antara lain kewajiban bagi mahasiswa untuk mengumpulkan tugas akhirnya dalam bentuk buku dan CD. Dalam pandangannya, kebijakan tersebut tidaklah memberatkan mahasiswa. "Sekarang kan jarang ada mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir dengan mesin ketik, jadi mudah saja kalau tinggal mengkopi ke dalam CD," tuturnya beralasan.(elg/lin)

Berita Terkait