ITS News

Kamis, 25 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Departemen Kelautan dan Perikanan Berminat Pesan Kapal ITS Untuk Aceh

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kapal kano Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang didesain untuk nelayan Aceh bakal dipesan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Dirjen Pesisir dan Pulau-pulau Kecil sebanyak 100 unit. Senin (7/2) siang, kapal jenis kano yang hanya membutuhkan biaya Rp 2,5 juta untuk pembuatannya itu diluncurkan di danau kampus ITS untuk dilakukan uji coba.

"Uji coba dengan meluncurkannya ke air ini merupakan tahap awal didalam pengembangan pembuatan kano, termasuk rencana pemberian cadik di kiri-kanan kapal. Melalui peluncuran ini kami akan mengetahui stabilitas kapal di air," kata Budiono, salah seorang mahasiswa yang terlibat didalam pembuatan kapal itu.

Dikatakannya, uji coba di air merupakan bagian terpenting dalam pembuatan kapal, dan hasilnya cukup memuaskan, karena mampu bermanuver dengan baik tanpa hambatan satu apa pun. "Setelah uji coba ini kami merasa yakin kalau kapal ini bakal bisa dimanfaatkan oleh nelayan di Aceh," katanya.

Dari Jakarta diperoleh informasi, DKP melalui Dirjen Pesisir dan Pulau-pulau Kecil kini memang sedang menyiapkan untuk merealisasikan program untuk melautkan kembali nelayan Aceh setelah terkena musibah gempa bumi dan gelombang tsunami, 26 Desember lalu. "Ada tiga usulan ITS berkait dengan program DPK itu, pertama mengusulkan untuk pengadaan 100 unit kapal jenis kano untuk nelayan, kedua pembangunan dua kapal ikan kayu berukuran 2 meter, dua kapal ikan katu berukuran 16,5 meter, dan ketiga penyiapan sebuah pusat pendidikan dan pelatihan kapal kayu di Aceh," kata Ketua Pusat Studi Kelautan ITS, Ir Daniel M. Rosyid Ph.D.

Menurut Daniel yang Senin siang itu telah memaparkan usulannya di Jakarta, yang akan segera direalisasi adalah pengadaan 100 kapal jenis kano dan survey dan perencanaan Pusat Diklat Kapal Kayu.

Sementara selain DKP, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) juga berencana sedikitnya akan memasan 10 unit kapal ITS untuk masyarakat Aceh. "Kami memang punya komitmen untuk membantu nelayan Aceh. Kalau bantuan uang dan perumahan sudah ada yang memikirkan, kini kami akan membantu dalam bentuk kapal untuk nelayan, yang bisa digunakan mereka untuk memulai kehidupan baru," kata Presiden Direktur PT TPS, Adji Pamungkas, saat menyaksikan peluncuran kapal kano di kampus ITS.

Keseriusan PT TPS untuk melakukan pemasanan kapal kano ini terlihat dari Adji Pamungkas yang ikut memantau langsung dari kegiatan pembuatan kapal hinga peluncuran. "Kami memang tidak ingin asal menyumbang, karena itu kami perlu melihat proses pembuatan dan uji cobanya. Jika memang benar-benar baik dan bisa dimanfaatkan untuk nelayan di sana, maka pesanan akan kami realisasikan," katanya.

Sedang Zulfikar, mahasiswa ITS asal Aceh yang juga terlibat didalam tim pembuatan kapal kano ITS ini mengatakan, kalau nelayan di Aceh saat ini memang benar-benar sangat membutuhkan bantuan berupa kapal, karena kapal miliknya banyak yang rusak dan hilang terkena gelombang tsunami. "Saya baru saja pulang dari Aceh, para nelayan Aceh kini memang sedang menunggu bantuan berupa kapal, karena itu konsep ITS tentang kapal kano ini, merupakan angin segar bagi mereka untuk segera melaut," katanya.

Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan ini mengakui, dari bentuk desain, kapal ITS itu memang terbilang baru bagi nelayan Aceh. Tapi ia yakin, segera dapat diterima ditengah kebutuhan mereka kekurangan alat untuk melaut. "Saya yakin kapal ini bisa membantu memulai kehidupan bagi nelayan Aceh setelah tertimpa musibah gelombang tsunami," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, biaya untuk pembuatan kapal kano itu hanya sekitar Rp 2,5 juta dengan ukuran panjang sekitar 4,6 meter dan lebar 0,6 meter. Kapal jenis ini juga dapat dibuat dalam hitungan hari dan bahan baku yang dibutuhkan hanya playwood, kawat tembaga untuk menjahit kapal serta resin untuk merapatkan bagian sambungan. (Humas/sep)

Berita Terkait