ITS News

Sabtu, 20 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Dengan Teknologi Wireless, Internet Cepat Tak Harus Mahal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Akses internet sudah menjadi kebutuhan yang penting terutama bagi mereka yang bergerak di bidang teknologi informasi. Namun, koneksi yang ada sebagian besar berupa dial up yang lambat dan mahal, karena harus lewat kabel telepon. Dengan memanfaatkan teknologi wireless, bisa didapatkan akses internet yang cepat dengan biaya murah. Hal inilah yang menjadi tema Seminar Mobile and Wireless yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Teknik Computer-Informatika (HMTC) ITS di Gedung Indosat, Selasa (12/10) lalu

Hadir sebagai pembicara utama adalah pakar teknologi informasi, Onno W. Purbo. Mantan dosen ITB ini membawakan materi berjudul "Akses internet kecepatan 1-54 Mbps". Onno telah lama berhasil membuat jaringan yang mendistribusikan akses internet yang cepat dan murah di lingungan rumah tangganya yang dia sebut "RT-RW Net".

Untuk membuat jaringan ini, dibutuhkan biaya yang relatif sedikit. Untuk gateway digunakan komputer Pentium I, yang bisa didapat dengan harga Rp 300.000 saja. Selain itu diperlukan Wireles LAN Card 11 Mbps, kabel LAN, Kabel Co-ex dan Hub. Sebagai tambahan bisa digunakan Antena untuk memfokuskan gelombang. Antena inipun bisa dibuat sendri dari kaleng bekas atau bekas antena parabola. "Hanya yang mungkin agak susah adalah mencari memori tambahan untuk komputer gateway, sebab diperlukan memori type EDO-RAM yang mulai langka," jelas Onno. Memori ini diperlukan untuk meningkatkan kerja komputer gateway.

Meskipun dengan peralatan yang sederhana, hasil yang didapat sudah sangat bagus. Peralatan nirkabel ini bisa menangkap sinyal 5-10 Km. Namun untuk lebih memaksimalkan hasilnya bisa dilakukan beberapa trik. " Usahakan kabel Co-Ex yang menghubungkan acces point dan antena harus dibuat sependek mungkin, agar sinyal yang hilang bisa semakin sedikit. Selain itu juga perlu diperhatikan ketinggian antena" jelas ayah dari lima anak ini.

Prinsip kerja wireless ini memanfaatkan gelombang mikro pada frekuensi 2,4 MHz. Gelombang ini ditangkap oleh antena lalu dilewatkan ke akses point, yang akan diteruskan kekomputer gateway. Sebenarnya untuk bisa memanfaatkan jasa wireless ini kita masih harus berlangganan akses Internet ke ISP. Namun Teknologi wireless ini akan mempercepat akses Internet kita, dari 56 kbps pada koneksi dial-up biasa menjadi sekitar 1 Mbps. Teknologi wireless juga akan menghemat pengeluaran kta karena kita tidak perlu membayar biaya pulsa telepon. Sebab dalam mengakses internet kita tidak perlu melewati jalur telepon. Jadi kita hanya perlu membayar biaya akses saja.

Tapi dalam menggunakan gelombang mikro ini, menurut Onno diperlukan izin dari pemerintah. " Bila tidak ada izin maka kita bisa kena hukuman 6 tahun atau denda Rp 500 juta. Padahal izin untuk penggunaan gelombang ini sekitar Rp 20 juta setahun," jelasnya. Tapi untuk mengatasi masalah ini, Onno sudah memiliki trik tersendiri. " Kita bisa memanfaatkan keanggotaan ORARI (Organisasi Radio Amatir Indonesia). Dengan keanggotaan ini kita juga bisa meminta izin untuk menggunakan frekuensi gelombang 2,4 MHz. Biaya untuk kenggotaan ini hanya sekitar Rp 200.000 untuk jangka waktu 5 tahun. jadi ini jauh lebih murah," jelasnya.

Uniknya Onno berbaik hati membagikan file-file tulisannya yang berupa petunjuk tentang teknologi nirkabel dan dokumen lainnya kepada para peserta seminar. Tak tanggung-tanggung, semua dokumennya disimpan dalam harddisk sebanyak 12,5 Gigabyte. "Setiap orang boleh mengcopy karya saya. Tidak ada satupun yang copyright, semuanya copyleft. Tapi syaratnya ia harus menyabarkannya kepada yang lain." jelas pria kelahiran Bandung, 17 Agustus 1962 ini.

Peserta seminar ini sebagian besar adalah mahasiswa. Jurusan Teknik Informatika sendiri sangat mendukung kegiatan ini. Semua kegiatan kuliah mulai dari pukul 08.00 sampai 17.00 diliburkan agar para mahasiswa dan dosennya bisa mengikuti seminar ini (rif/tov)

Berita Terkait