ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
15 Maret 2005, 12:03

Demo Sambut Pertemuan Rektor Se-Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

16-04-2002 (12:27:04)
Demo Sambut Pertemuan Rektor Se-Indonesia

Surabaya Post- Surabaya

Silaturahim rektor perguruan tinggi se-Indonesia disambut aksi demonstrasi sekitar 150 mahasiswa ITS Surabaya. Dalam demo ini mahasiswa menuntut pembebasan dunia pendidikan dari belenggu penindasan.

Aksi demo itu digelar di teras gedung rektorat Selasa siang. Sementara itu para rektor PTN se-Indonesia menggelar rapat di lantai III. Dari ruang rapat itu teriakan yel-yel mahasiswa hanya terdengar sayup-sayup.

Mahasiswa ITS membentangkan antara lain poster bertuliskan antara lain "Berantas Mafia Bisnis di Poltek", "Jangan Jadikan Mahasiswa Sebagai Budak Industri", dan "Mahasiswa Bukan Robot Penghasil Uang."

Hingga berita ini diturunkan belum ada satu pun pejabat yang menemui mahasiswa.

Bahkan sekalipun acara sempat rehat sekitar 30 menit tidak terlihat ada pejabat yang menemui demonstran.

Dalam acara silaturahim ini menurut rencana bakal hadir Presiden RI namun dalam perkembangan, Presiden tidak hadir demikian dengan Mendiknas Malik Fadjar.

Dalam acara ini pihak Departemen Pendidikan Nasional diwakili Ditjen Dikti Ir Satrio Sumantri Brojonegoro.

Dalam sambutannya Dirjen Dikti mengharapkan dalam silaturahim ini para pemimpin PTN bisa merumuskan pola pembinaan terhadap sekolah di sekitar kampus.

Harapan itu disampaikan dengan kesadaran keberhasilan PTN sangat ditentukan kualitas modal sadarnya, yakni calon mahasiswa.

"Tolong dirumuskan bentuk kepedulian yang tepat terhadap sekolah-sekolah khususnya di sekitar kampus, agar siswa-siswa itu lebih siap saat masuk di Perguruan Tinggi," kata Satrio.

Satrio menambahkan pada silaturahim ini diharapkan juga bisa terbentuk satu sinergi antarlembaga PTN.

Sinergi antar-PTN dibutuhkan karena tiap PTN pasti punya program unggulan. "Unggulan-unggulan itu bisa menjadi potensi yang luar biasa besar jika bisa disinergikan," katanya.

Pada bagian lain Satrio mengingatkan fungsi dunia pendidikan sebagai perekat bangsa. Dalam kontes ini Satrio mengharapkan dibuka kemungkinan terjadinya mobilitas Dosen atau Mahasiswa antarkampus, tujuannya agar mahasiswa bisa punya tantangan yang luas.

"Pola yang membuka mobilitas bisa dirumuskan, yang penting sudah waktunya sekat-sekat pemisah antar-Perguruan Tinggi dihilangkan," kata Ditjen Dikti.

Sementara itu pada saat acara silaturahim berlangsung, terlihat 5 perwakilan mahasiswa memasuki ruang pembantu rektor 3. Belum diketahui apa hasil pertemuan mereka. (dek)

Berita Terkait