ITS News

Kamis, 28 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

DEBAT RAMAI USAI LOKAKARYA

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sumber Daya Manusia ITS akan pemandu sudah cukup banyak. Ini memungkinkan untuk diadakan LKMM-TD di tiap jurusan. Sayangnya, konsep LKMM-TD antara jurusan satu dengan yang lainnya masih belum ada standar yang pasti. BEM ITS menawarkan perlunya dibentuk sebuah badan koordinasi untuk menanganinya. BEM ITS dan Tim Pemandu ITS kemudian mengadakan diskusi seusai lokakarya.

Rully, kadep PSDM BEM ITS sekaligus moderator menjelaskan tujuan diskusi ini. "Tujuan utamanya adalah menghindari perbedaan raw material yang cukup tajam karena tidak adanya standar yang jelas," paparnya. Raw material yang disebut Rully ini maksudnya adalah materi yang diberikan dalam LKMM-TD. Dia kemudian menceritakan, pernah ada jurusan yang tidak boleh ikut LKMM-TM karena materi LKMM-TD jurusan itu tidak sesuai standar. "Lalu, siapa yang menentukan standar materinya?" katanya diakhir cerita.

Satu pendapat dari Aditya, kadep PSDM Himpunan Mahasiswa Mesin, menjelaskan hanya pelatihan semacam LKMM dari jurusan atau BEM ITS yang bisa standar. "Yang bisa dijadikan satu standar adalah pelatihan seperti LKMM-TD," ujarnya.

Namun, Khoirul (Teknik Kimia) berpendapat, pelatihan yang diadakan oleh UKM juga bisa dijadikan standar. "Pelatihan dari UKM-UKM bisa juga distandarkan, sebab materi yang dibawa hampir sama," katanya berpendapat. Ia kemudian melanjutkan, "Jadi, jika sudah ikut pelatihan dasar di sebuah UKM, boleh langsung ikut LKMM-TM."

Meski peserta sudah berkurang setelah lokakarya, acara tersebut masih terasa ramai. Keramaian terasa karena diskusi itu sempat berubah jadi ajang debat.

Suasana agak tenang setelah Hapri (D3 Statistik), menengahi masalah dan menceritakan pengalamannya. "Sulit jika harus menyamakan antara yang ada di himpunan dengan yang di UKM. Saya aktif di himpunan dan UKM, pernah dulu mencoba menyamakan konsep UKM seperti himpunan, tapi itu sulit, sebab UKM punya konsep sendiri, dan tidak bisa dipaksakan," katanya.

Dalam diskusi itu juga ditanyakan wewenang dari badan koordinasi yang akan dibentuk tersebut. "Sebenarnya badan ini hanya badan koordinasi, jadi lebih bersifat fasilitator," jelas Indro Yuwono, pendamping moderator. Ditambahkan juga oleh pendamping moderator lain, Marzuki Imron, "Tidak ada kewenangan khusus dari badan ini untuk mengambil alih kegiatan LKMM, tapi nantinya badan ini bisa dimintai tolong untuk membantu pelaksanaan kegiatan LKMM," tandasnya.

Meski belum final, sebelum acara usai para peserta mayoritas sepakat untuk tidak memasukkan pelatihan dari UKM untuk standarisasi. Karena belum ada keputusan yang diambil soal standarisasi LKMM, peserta sepakat untuk melanjutkan diskusi pada pertemuan yang akan datang. (m4/tov)

Berita Terkait