ITS News

Jumat, 19 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Daripada Keluyuran Lebih Baik Mabit

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Makin dekatnya bulan suci Ramadhan nampaknya membuat aktivitas keagamaan di ITS meningkat. Kalau muda mudi lainnya menghabiskan waktu malam Minggu dengan hura-hura. Maka sebaliknya, ratusan pemuda melakukan mabit (bermalam bersama) dan bedah buku keislaman di Mesjid Manarul Ilmi. Acara yang digelar Dept. Tablighul Islam menghadirkan Anggota Dewan Syariah Partai Keadilan, K.H. Yusuf Supendi, LC dan Ma’had Ukhuwah Isalmiyah serta Ust. Achmad Mudoffar, MA.

Temanya? Apalagi kalau bukan mempersiapkan diri menghadapai bulan Ramadhan. Berbagai cerita, hukum maupun tata tertib dalam bulan puasa diperbicangkan di sini. Utamanya mengenai puasa. Ibadah puasa diyakini salah satu ibadah paling banyak tantangan dan juga pahalanya. "Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang mulia. Makanya, masuk dalam rukun Islam, " tegas K.H Yusuf Supendi. LC.

Landasan hukum dalam melakukan aktifitas ibadah puasa ialah Al Quran. Dalam surat Al Baqarah 183-188 ditegaskan kewajiban seorang mukmin untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Hanya orang-orang yang memiliki halangan tertentu diperbolehkan untuk tidak berpuasa. "Puasa itu amalannya langsung dinilai oleh Allah SWT, " kata K.H Yusuf Supendi LC.

Masih menurut K. H. Yusuf Supendi LC, berpuasa tidak hanya berfungsi sebagai ibadah ke Tuhan semata. Namun juga ibadah duniawi. Dengan puasa silaturahmi dapat terjalin erat kembali. Selain itu juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh kita sendiri. "Puasa kan membuat pencernaan kita lancar. Kalau dulu makannya banyak sekarang menjadi teratur, " terang Direktur Ma’had Al Hikmah Jakarta.

Di malam hari, setelah tidur beberapa jam, para peserta mabit melakukan shalat malam. Uniknya, banyak dari peserta yang menangis karena merasa dirinya bersalah. Memang pada umumnya shalat malam dilakukan sebagai wujud perenungan diri di depan Allah SWT. Sehingga keinginan untuk meninggalkan kegelapan dan menuju jalan Ilahi menjadi kuat. "Saya jadi sadar akan kekhilafan saya selama ini, " terang Totok peserta dari Universitas Airlangga.

Kegiatan ini sengaja dilakukan dalam menghadapi bulan Ramadhan. Saat ini, umat Islam berada dalam posisi yang sangat krusial. Bagaimana tidak, bahkan di negeri sendiri pun gerakan Islam bisa jadi dianggap teroris. "Puasa sendiri itu pun merupakan bagian dari jihad, " kata salah satu peserta. (ryo/har)

Berita Terkait