Program itu akan segera dijalankan setelah menerima bantuan dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam proyek TPSDP (Technological and Professional Skills Development Project), selama empat tahun ke depan dengan nilai sekitar Rp 1 miliar.
"Kini kami tinggal menunggu kepastian dana bantuan itu turun, prosesnya sudah memasuki tahap akhir, setelah dilakukan peninjauan pada pertengahan Januari lalu," kata Drs Achmad MA, Kepala Perpustakaan ITS, Kamis (7/2) siang.
Dikemukakannya, penerimaan bantuan dari ADB ini adalah kali kedua yang bakal diterima perpustakaan ITS. Sebelumnya melalui program DUE-Like (Development for Undergraduate Education), perpustakaan ITS menerima bantuan sebesar Rp 2,5 miliar selama lima tahun yang digunakan untuk menambah koleksi judul buku yang ada. "Tapi dalam perjalanan, karena Indonesia terkena krisis jumlah Rp 2,5 miliar tidak sepenuhnya cair," katanya.
Dikatakannya, program digitalisasi perpustakaan itu nantinya akan menghubungkan antara perpustakaan yang ada di masing-masing jurusan dengan perpustakaan pusat melalui teknologi intranet, sedang perpustakaan pusat dapat diakses melalui global internet. "Dengan teknologi itu secara otomatis jumlah judul buku yang dapat diakses melalui perpustakaan ITS bertambah menjadi dua kali lipat dari sekarang. Karena teknologi itu nantinya akan menyatukan buku-buku yang selama ini tersebar di berbagai jurusan yang jumlahnya hampir sama dengan yang kini dimiliki perpustakaan ITS sekitar 40 ribu judul buku," katanya.
Teknologi digital itu, katanya menjelaskan, selain akan lebih mempermudah dan mempercepat proses pelayanan, juga akan mempermudah mereka yang memang mencari buku-buku sesuai dengan bidang minat yang diinginkan.
"Melalui teknologi itu seseorang tidak perlu lagi misalnya datang ke perpustakaan untuk meminjam buku, padahal bukunya masih dipinjam orang lain. Tapi cukup melihat melalui komputer apakah buku yang ingin dipinjam ada di tempat atau tidak. Kalau ada peminjaman bisa dilakukan melalui komputer, dan kapan akan diambil," katanya.
Angka Kunjungan
Achmad juga menjelaskan, dengan teknologi digital yang akan dijalankannya itu, nantinya angka kunjungan perpustakaan tak lagi menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan perpustakaan, karena memang orang tak selalu akan berkunjung ke perpustakaan. Tolok ukurnya akan mengarah pada seberapa banyak buku dipinjam atau ke luar dari perpustakaan.
Dalam proyek digitalisasi perpustakaan itu, Achmad juga menyiapkan rencana untuk membuat tampilan web tiga dimensi dari perpustakaan, di mana orang dapat mengakses tiap-tiap ruang perpustakaan cukup melalui internet. "Misalnya koleksi ruang referensi itu ada apa saja, letaknya di mana dan lain sebagainya. Semuanya cukup diakses melalui tampilan web tiga dimensi. Kalau ini jadi dilaksanakan, maka perpustakaan ITS adalah yang pertama menggunakan teknologi ini di Indonesia," katanya. (kem)
Kampus ITS, ITS News — Indonesia IT Security Conference (IDSECCONF) 2024 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga membahas
Kampus ITS, ITS News — Seiring perkembangan teknologi, kebutuhan keamanan data semakin digalakkan, salah satunya melalui pengembangan Local Large
Kampus ITS, ITS News — Nalarfest 2024 hadir sebagai ajang inspiratif yang menggabungkan dunia ilmu pengetahuan dan sastra untuk
Kampus ITS, ITS News — Mendukung keberlanjutan masa depan, Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) Institut Teknologi Sepuluh