Tapi apakah nanti wujud bangunan di bundaran ITS itu akan sama persis dengan pemenang lomba, Ketua Panitia Lomba, Ir Sudradjat MBA, mengatakan belum bisa memastikannya, karena masih harus dibicarakan dengan tim teknis. "Mungkin idenya akan digunakan, tapi wujudnya masih akan didiskusikan lebih lanjut," katanya.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya, bersamaan dengan keinginan ITS untuk ikut serta menata kawasan Timur Surabaya, kampus teknologi terbesar di kawasan Indonesia Timur ini beberapa waktu lalu mengadakan lomba rancang atau desain sculpture yang dapat dijadikan sebagai icon perguruan tinggi itu.

Lomba yang bertujuan untuk mencari bentuk sculpture, tugu atau monumen yang mewakili visi, misi dan tujuan ITS itu telah dimenangkan oleh Primaditya Hakim, dosen Jurusan Desain Produk yang keluar sebagai juara pertama dan berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 25 juta, sedang dua nominator lainnya diraih oleh Bambang Gatot, dosen Arsitektur dan Harista Mahendra, mahasiswa Arsitektur dengan hadiah masing-masing sebesar Rp 5 juta.

"Melalui lomba ini telah dihasilkan karya yang nantinya dapat dijadikan sebagai icon masyarakat ketika masuk ke kawasan ITS atau Surabaya Timur. Tentang bentuk jadinya kemungkinan besar masih akan dilakukan pembahasan-pembahasan," katanya.

Seperti diketahui, kini kampus ITS punya dua bundaran sebagai pintu masuk utama. Bundaran pertama ada di bagian barat, berbatasan langsung dengan perumahan Sinar Galaxy, sedang bundaran kedua berada di sebelah utara, berbatasan dengan kawasan Mulyosari dan Perumahan Pakuwon Laguna. "Bundaran di bagian utara merupakan penataan yang memang sudah direncanakan sebelumnya, dan ITS bersama Pemkot serta PT Pakuwon Jati sudah menandatangani kerja sama penataan tersebut," katanya.

Menyinggung tentang penataan bundaran ITS, Sudradjat mengatakan, menurut rencana baik bundaran lama maupun bundaran baru akan ditata ulang dalam wujud dan nuansa yang lebih indah. (humas/bch)