ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Boleh Masuk, Tapi Biayanya Mahal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

SURABAYA – Menjelang tahun ajaran baru, ITS punya kebijakan khusus untuk para calon mahasiswa dari Timor Loro Sae. Mereka tetap diberi peluang untuk melanjutkan studi di ITS. Namun, calon mahasiswa dari negara eks propinsi ke-27 Indonesia itu harus menanggung penuh biaya studinya.
Jumlahnya cukup besar. Berkisar Rp 7 juta ke atas. Jumlah ini berbeda jauh dengan beban biaya calon mahasiswa dari tanah air yang hanya berkisar Rp 1,2 juta. Mengapa demikian? "Karena mereka bukan lagi warga negara Indonesia (WNI). Kebijakan yang kita berlakukan juga berbeda," terang Pembantu Rektor IV ITS Dr Ir Daniel M. Rosyid.
Menurutnya, para mahasiswa asal Negara Timor Loro Sae ini tak berhak lagi menerima dana subsidi pendidikan dari pemerintah. Ini berbeda dengan apa yang dialami para mahasiswa asal Indonesia. Biaya yang harus dikeluarkan mereka terbilang cukup rendah. "Karena ditopang subsidi pendidikan. Biaya studi yang mereka keluarkan, hanya sekitar 20 persen dari biaya pendidikan yang dibutuhkan," sambung Daniel.
Disinggung soal target mahasiswa dari Timor Loro Sae, kata Daniel, secara khusus ITS tidak menetapkan. "Namun, secara institusional ITS punya policy untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dari kawasan Timur sebesar 10 persen dari seluruh mahasiswa baru yang diterima di sini,’ terang Daniel yang dikenal sangat ramah ini.
Selain itu, ITS juga punya misi sebagai perekat bangsa. "Kalau mahasiswa kita saat ini sekitar 15 ribu, ya kita targetkan sekitar 1500 orang mahasiswa kita berasal dari kawasan Timur," tegasnya. Daerah-daerah itu meliputi NTB, NTT, Timor Barat maupun beberapa daerah lainnya. Dan, bila di antara mereka ada calon mahasiswa dari Timor Loro Sae, ITS tetap membuka peluang. (ani)

Berita Terkait