ITS News

Jumat, 19 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Berubah dan Beraksi dalam diri sendiri

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Naiknya jumlah pengangguran yang telah mencapai angka 38 persen di Jawa Timur. Dan dari jumlah tersebut sekitar 29 persennya merupakan lulusan perguruan tinggi. Tentunya permasalahan ini memerlukan perhatian dan solusi yang tepat. Salah satunya solusinya yakni dengan pengembangan jiwa wirausaha atau entrepreneur sejak dibangku kuliah.

Namun, sering mahasiswa ketika memulai belajar wirausaha terbentur dengan kuliah. Akibatnya tidak sedikit mahasiswa yang tidak sukses dalam di kuliah atau di dunia wirausaha. Bahkan banyak juga yang tidak bisa mencapai keduanya. Inilah yang menjadi pembahasan di seminar yang diselenggarakan oleh Kopma Dr. Angka ITS dengan tema "Mensiasati Kuliah Sambil Kerja" Kamis (13/5). Seminar ini termasuk dalam serangkaian acara dari Diklatsar ke-13 Kopma ITS yang akan terselenggara pada jum’at hingga minggu (14-16/5) mendatang.

Mengangkat tema tersebut, Drs. Soehardoepri, Msi, selaku pembicara utama yang memiliki latar belakang pernah menggeluti bidang marketing finance, Human Resource Developmen (HRD), dan manajemen bisnis mengatakan bahwa dalam meniti suatu cita-cita hendaknya dibangkitkan dengan mimpi. "Sebab, hanya dengan mimpilah seorang mahasiswa bisa tahu dan mengerti apa yang akan dicapainya untuk waktu yang akan datang " ujar pria yang telah berumur 42 tahun ini.

Sementara itu ditambahkannya lagi, "Skill komunikasi dan manajerial yang dimiliki oleh mahasiswa sangat menentukan point kinerja yang bagus," katanya. Karena tanpa kemampuan komunikasi dan manajerial yang bagus para mahasiswa akan mengalami kesulitan dalam mengambil suatu tindakan. Seperti ketika mahasiswa tidak menerapkan manajemen waktunya dengan baik maka niscaya segala keinginannya untuk belajar berwirausaha dan belajar akan mengalami kesulitan.

Untuk itu, perlu kemauan berubah dan beraksi dengan cepat dalam menghadapi perubahan global mendatang. Ini kunci sukses berwirausaha dengan manajemen waktu yang sedemikian ketat dan efisien dalam bekerja. Strategi-strategi itu akan membentuk mental entrepreneur yang kuat dan tangguh. Meski harus diikuti aksi yang langsung untuk merespon perubahan ini dengan menciptakan ide-ide dan kreativitas yang diadopsi dari pendidikan sarjana. "Inilah yang mungkin bisa membantu mahasiswa saat ini dalam menghadapi problem pengangguran," pungkas dosen matematika ITS ini menutup seminar yang diikuti 79 peserta.(mut/rom)

Berita Terkait