ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

Arsitek Umumkan Pemenang Desain KantinKu

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kamis (30/12) malam, suasana kampus jurusan Arsitektur begitu hidup. Walaupun gerimis sempat turun, namun hanya sedikit dan tidak berlangsung lama, hanya selama jeda waktu diantara sholat maghrib dan sholat Isya sebelum acara dimulai. Sehingga acara pengumuman pemenang lomba "Desain Kantin-Ku" tetap diadakan dengan meriah.

Acara pengumuman pemenang lomba ini disatukan dengan acara Musik Kecil. Suatu acara dari Hima Sthapati yang berisikan tentang pengumuman mahasiswa-mahasiwa yang diidolakan di jurusan tersebut. Diumumkan pula dosen arsitektur ITS terfavorit wanita dan pria. Acara tersebut begitu atraktif dengan selingan pentas band-band arsitektur dan puisi. Bahkan Ketua jurusan pun ikut memberikan dua lagu dalam sambutannya untuk acara ini. "Acara ini sangat bermanfaat, juga untuk refreshing," ujarnya.

Walaupun acara begitu meriah, mahasiswa arsitektur tetap tidak melupakan kejadian bencana Tsunami di Aceh. Doa demi keselamatan rakyat aceh juga dilakukan sebelum salah satu band tampil. Dukungan untuk membantu baik berupa sumbangan uang ataupun yang lain, dilakukan di panggung pentas.

Pengumuman pemenang berlangsung di akhir-akhir acara. Rachmat Sasongko, peserta Desain Kantinku nomor 15 berhasil menjadi juara tiga. Dalam mempersiapkan karyanya, mahasiswa angkatan 2000 ini mengaku hanya iseng. "Cuma ikut meramaikan acara hima," tambahnya. Dalam mencari ide pun dia tidak begitu serius, dia menamakan konsepnya dengan "ilmu gathok".

"Jadi hanya mengepaskan suatu bentuk tertentu dengan kondisi sekitar yang sudah ada sebelumnya. Jadi bentuknya itu kotak terbelah, setelah itu dipaskan dengan utilitas, bangunan, dan kondisi fisik di samping ecohouse, belakang gedung kampus arsitektur," jelasnya. Kriteria yang dinilai dalam lomba kali ini adalah estetika, biaya, kenyamanan, dan konsep.

Dalam penggunaan konsep, Rachmat menyadari konsepnya tidak sempurna. "Sebenarnya tidak baik, yah namanya mepet. Satu hari sebelum pengumpulan tugas itu belum dapet apa-apa," tambah mahasiswa ini yang berkeinginan mengambil tugas akhirnya semester genap depan.

Ariyo K, peserta nomor satu berhasil menjadi juara dua. Konsep yang digunakan adalah konsep bangunan tropis. Dia merencanakan agar ruangan tersebut bukan hanya tempat makan, namun juga tempat kumpul, diskusi, ataupun yang lain. Untuk membuat karyanya, pemenang juara dua ini membutuhkan waktu dua hari, tapi dengan konsep yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Idenya berasal dari majalah luar negeri, tapi tetap dalam lingkup tropis. "Surabaya juga beriklim tropis, jadi untuk kenyamanan bangunan konsep tropis juga baik untuk digunakan," ujarnya.

Saat penerimaan hadiah, Ariyo berpesan agar acara perlombaan semacam itu dapat diadakan lagi di lain waktu. "Semoga adik-adik yang lain bisa berpartisipasi dalam acara yang baik ini lain waktu," ujar Ariyo saat menerima hadiah.

Juara satu, Farid Rachmat tidak hadir dalam acara tersebut. Namun dalam menghasilkan karyanya terlihat berbeda dengan yang lain. Dalam pameran tiap karya peserta, Farid Rachmat sebagai peserta nomor 2, menunjukan karyanya dengan gambar-gambar yang detail. Bukan hanya satu atau dua lembar kertas saja, namun satu bendel karya yang hanya menggambarkan kantin masa depan bagi jurusan arsitektur tersebut diperlihatkan.

Menurut Rachmat Sasongko, Juara III, akan ada realisasi dengan modifikasi dari semua juara dalam lomba itu. "Mungkin ada realisasinya, konsep yang digunakan tetap konsep yang jadi juara satu, tetapi dengan modifikasi-modifikasi selanjutnya oleh suatu tim," kata Rachmat.(mac/sep)

Berita Terkait