ITS News

Sabtu, 27 Juli 2024
15 Maret 2005, 12:03

Antusias Para Pendukung Capres BEM

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Meskipun harus diundur, pelaksanaan kampanye lisan oleh calon presiden (capres) BEM ITS tetap dapat dilangsungkan tanpa harus mengurangi antusias semua mahasiswa ITS, baik yang tergabung dalam Tim Sukses Kandidat maupun mereka yang hanya sekedar menonton, ingin tahu calon-calon presiden BEM nantinya.

KPU telah menjadwalkan 4 kali kampanye lisan setelah kampanye tulis selesai dilaksanakan beberapa hari lalu.Untuk kali pertama, Arrozi, mahasiswa T. Kimia '00, Rendra, mahasiswa T. Mesin '00, dan Surachman, mahasiswa T. Fisika '01 berkampanye lisan di depan puluhan mahasiswa, Rabu (29/10) kemarin di Taman Teknik Perkapalan.

Pada kampanye pertama, selain memaparkan visi dan misinya, para capres juga harus menjawab berbagai pertanyaan dari mahasiswa yang hadir saat itu. Salah satu pertanyaan yang cukup mengundang perhatian para penonton adalah seputar pelaksanaan sistem pengkaderan terutama masalah pengkaderan masal yang tahun ini ditiadakan. Menjawab pertanyaan dari Ubaidilah (T. Mesin '02) ini, ketiga kandidat memberikan jawaban yang hampir sama. Intinya, terlebih dahulu mereka akan memperbaiki hubungan antara BEM dengan HMJ-HMJ yang ada, karena memang selama ini antara BEM dengan HMJ kurang ada koordinasi.

Sementara itu, terlontar juga pertanyaan seputar teknologi bagi mahasiswa ITS. "Dari tadi saya hanya mendengar anda bicara masalah idealisme. Lalu bagaimana nantinya anda akan mengembangkan teknologi di lingkungan ITS ini?" tanya Agung, mahasiswa Matematika '00.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Arrozi mengatakan dirinya hanya akan mengembangkan riset-riset yang bisa dipertanggungjawabkan secara moral. Sedangkan Surachman langsung saja mengajak para mahasiswa yang hadir untuk melihat selebaran yang sebelumnya telah dibagikan. Di situ Surachman telah menuliskan visi teknologinya yaitu mengembangkan tradisi intelektual dan memasyarakatkan budaya riset dikalangan mahasiswa yang terbangun melalui interaksi akademis maupun semangat kebebasan.

Namun lain halnya dengan Rendra, yang memberikan jawaban berbeda dari kedua saingannya. "Saya hanya akan melanjutkan apa yang sudah diupayakan oleh ITS. Disini kita sudah punya Lembaga Penelitian. Dan saya yakin mereka pasti bersedia memfasilitasi kita. Saya akan berusaha untuk bisa bekerja sama dengan LP ITS untuk membantu teman-teman yang ingin melakukan riset," tutur Rendra disambut tepuk tangan pendukungnya.

Pertanyaan yang mengharuskan para capres BEM ini menjawab dengan jujur terlontar dari Anjar, mahasiswa T. Mesin '02. "Saya ingin anda ucapkan beberapa kata yang bisa meyakinkan kami bahwa anda layak untuk kami pilih," ujar alumni SMU 5 Surabaya ini.

Mendengar pertanyaan itu, Arrozi tampak sempat gugup untuk menjawab. "Saya tidak ada persiapan kata-kata, tapi yang jelas saya akan mengupayakan yang terbaik buat teman-teman," kata Arrozi.

Sementara itu, jawaban dari Rendra kembali membuat pendukungnya semakin bersemangat. "Saya adalah khalifah, saya adalah hamba, dan saya adalah pelayan," kata Rendra.(sept/li)

Berita Terkait