ITS News

Sabtu, 20 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Antara Biologi Dan Geodesi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tidak disangka memang, Biologi dan Teknik Geodesi dapat lebur dalam satu kegiatan. Namun, penelitian Biouniversity di Kep. Kangean , telah hadir sebagai bukti bahwa kerjasama dua disiplin ilmu ini dapat dilakukan. Tim penelitian Biouniversity Kangean melibatkan dosen-dosen ITS (Biologi dan T. Geodesi) dan peneliti dari University de La Rochelle (ULR), Perancis.

Menurut Gilles Radenac, tim peneliti dari Perancis, penelitian Kangean dimaksudkan untuk mengumpulkan data biologi, mengevaluasi tingkat kandungan metal dan membandingkan temperatur di kepulauan tersebut. "Data ini akan dibandingkan dengan data dari pantai Surabaya," ujar pria berkulit putih ini.

Perbandingan ini dilatari dengan kondisi dua tempat penelitian yang sangat berbeda. Pantai Surabaya dengan tingkat polusi yang terbilang tinggi, dengan Kangean yang belum terjamah. "Dari situ, mungkin kita bisa menemukan spesies baru di tempat tersebut," terang Philippe, rekan satu tim Gilles. Spesies baru ini menurut Philippe, staf ahli bidang linguist, kemungkinan ada karena terbawa angkutan laut yang ada dan melewati tempat itu.

Data-data yang nantinya diperoleh akan dibuat juga dalam bentuk peta. "Di sinilah Sistem Informasi Geodesi (SIG) berperan sentral," tekan pria yang fasih berbahasa Indonesia ini. Penyajian dalam bentuk peta diharapkan akan mempermudah masyarakat untuk memanfaatkannya. Terutama bagi pemda setempat sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan. "Karena pada dasarnya penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi ilmuwan, namun juga bagi masyarakat," tekan Philippe.

Sedangkan alasan menjadikan Kangean sebagai tempat penelitian selain didasari masih alaminya kondisi Kepulauan Kangean, juga karena letak geografisnya yang dekat dengan Surabaya. " Ini didasari dengan adanya kerjasama dengan ITS, yang berdomisili di Surabaya," terang M, Taufik, inisiator dipilihnya Kep. Kangean sebagai tempat penelitian. Selain itu, menurut dosen senior T. Geodesi ini, sekarang tidak ada penelitian di Kangean. "Penelitian cuma pernah dilakukan akhir abad sembilan belas oleh orang Belanda," ujarnya. Karena itu, Kangean dirasa tepat sebagai tempat penelitian yang melibatkan banyak disiplin ilmu ini, diantaranya Geodesi dan Biologi. (rin/Lin)

Berita Terkait