Memang seharusnya demikian, dari pihak panitia pun mengharapkan seperti itu, hanya saja tema yang mereka ambil (sepertinya) tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Sejak pembukaan oleh Rektor ITS, Ir.Soegiono kemudian dilanjutkan dengan seminar I. Peserta yang menyambutnya hanya segelintir saja. Terus yang lain kemana ? Yang lain mempersiapkan stan mereka masing-masing, maklum hari pertama.
Ternyata di hari kedua pun terjadi hal yang sama pula, sepi pengunjung. Padahal di hari kedua, Selasa 13/11/01 berlangsung juga open house yang mengundang SMU se-Jawa Timur. Sekitar pukul 14.30 peserta open house memasuki Graha Sepuluh Nopember, itu pun hanya untuk menghadiri prosesi penutupan open house. Tetapi tidak sedikit dari mereka yang memanfaatkan kesempatan untuk berkeliling mengunjungi stan-stan yang ada.
Dibandingkan dengan pengunjung sewaktu malam hari, peserta open house jelas jauh lebih sedikit. Karena memang di malam hari ada Ajang Kreasi Seni dan Inovasi yang biasa kita sebut dengan AKSI yang memang banyak ditunggu oleh mahasiswa ITS (khususnya) dalam tiap kali PIMITS diadakan.
Suatu pemandangan yang ironis sekali nampak, membludaknya pengunjung PIMITS karena adanya AKSI tidak bisa dibandingkan dengan sepinya pengunjung yang mengikuti seminar atau PRIMA yang nota bene-nya sama-sama rangkaian acara PIMITS. (yud/rif)
Kampus ITS, Opini – Tantangan dalam proses pengembangan suatu gagasan baru tidak berhenti sesaat setelah karya itu lahir. Adanya
Kampus ITS, ITS News – Guna melakukan digitalisasi dan perbaikan dalam penanganan medis di Indonesia, tim mahasiswa dari Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News —Menghabiskan waktu selama lima tahun sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) benar-benar memberikan kenangan
Kampus ITS, ITS News – Mengukuhkan tekad di bidang keilmiahan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan