Kualitas lingkungan yang semakin tercemar dan meningkatnya frekuensi bencana alam di Indonesia tentu merupakan topik yang memerlukan pembahasan lebih lanjut. Pencemaran lingkungan dapat berupa pencemaran air, pembuangan sampah atau limbah secara berlebihan ke perairan, sehingga perairan tidak memiliki kesempatan untuk melakukan proses pembersihan diri. Selain itu, isu perubahan iklim perlu diangkat karena menyebabkan daerah pesisir menjadi wilayah yang paling rentan terhadap berbagai dampak perubahan iklim, terutama kerusakan ekosistem di sekitar daerah pesisir. Kehidupan sosial juga menjadi masalah di lokasi ini, terutama dengan pandemi COVID-19, yang akan meningkatkan jumlah kemiskinan bagi penduduk di daerah pesisir, sebagian besar dari mereka bermata pencaharian sebagai nelayan.

Dalam upaya melindungi lingkungan dan urusan maritim, terutama untuk wilayah kepulauan seperti Indonesia, agar menjadi wilayah yang memiliki lingkungan bersih, lingkungan masyarakat yang mampu beradaptasi dengan kondisi yang berubah, baik secara lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Konsep pengembangan infrastruktur berkelanjutan yang mendukung kehidupan di wilayah pesisir serta kebijakan dan pengelolaan terintegrasi untuk mengelola wilayah pesisir sehingga pengembangan fisik dan manusia dapat berlangsung secara berkelanjutan. Konferensi Internasional Bersama ke-4 tentang Keberlanjutan dan Ketahanan Pengelolaan Pesisir merupakan salah satu upaya ITS untuk turut serta dalam menyelesaikan masalah-masalah di atas.

The Seminar on Research for Climate and Meteorology (SRCM) telah berhasil diselenggarakan sejak edisi pertamanya pada tahun 2020 dan sejak itu berkembang menjadi acara ilmiah tahunan yang dihormati. Makalah yang diterima dari edisi 1 sampai 3 SRCM telah dipublikasikan IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 799 – 2020, Vol. 1095 – 2021, and Vol. 1250 – 2022). Sementara itu, edisi ke 4th SRCM (2023) dan 5th SRCM (2024) dipublikasikan di BIO Web of Conferences, dengan index Scopus.

Pembicara utama adalah para profesor dan peneliti dari lima lembaga pendidikan terkemuka di negara masing-masing, termasuk:

1. Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat, M.Eng. (Bandung Institute of Technology, Indonesia)

2. Prof. Dr. Lin-Chi Wang (National Kaohsiung University of Science and Technology, Taiwan)

3. Prof. Nicholas Hutchins (University of Melbourne, Australia)

4. Prof. Dr.-Ing. Pierre Grussenmeyer (INSA Strasbourg, France)

5. Hepi Hapsari Handayani, S.T., M.Sc., Ph.D. (Associate Professor from ITS, Indonesia)