Prof. Nur Aini Rakhmawati MScEng PhD (kedua dari kanan) dan Amalia Utamima SKom MBA PhD (kedua dari kiri), sebagai inisiator HalalWave, berfoto bersama dua mahasiswa pengembang platform tersebut, Ramadhana Rizqy Arifin dan Muhammad Ridho Waradana.
Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berinovasi dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah di Indonesia melalui peluncuran platform digital Halal Waypoints and Verified Eaterie (HalalWave). Platform ini dikembangkan oleh Departemen Sistem Informasi (DSI) ITS, untuk memudahkan masyarakat dalam mencari dan menemukan kuliner halal di sekitar mereka.
Platform HalalWave diinisiasi oleh dua dosen DSI ITS, yaitu Prof. Nur Aini Rakhmawati MScEng PhD dan Amalia Utamima SKom MBA PhD, dengan melibatkan mahasiswa S2 Sistem Informasi, Muhammad Ridho Waradana. Berangkat dari tugas akhir, Ridho bersama rekannya, Ramadhana Rizqy Arifin, mengembangkan platform ini untuk memberikan solusi pencarian kuliner halal yang lebih interaktif dibandingkan dengan sistem yang ada di Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
“Pada awal pengembangan, HalalWave bertujuan membantu masyarakat umum, khususnya warga Muslim, yang sedang mencari kuliner halal di Surabaya. Kami menggunakan metode Fuzzy Multi-Attribute Decision Making untuk memastikan rekomendasi yang lebih personal dan sesuai dengan preferensi pengguna,” jelas Prof. Nur Aini, Ketua Kajian Halal ITS.
Platform ini tidak hanya menampilkan daftar UMKM halal yang terverifikasi, tetapi juga memberikan rekomendasi berdasarkan lokasi pengguna, serta menunjukkan rute tercepat ke lokasi kuliner dengan memanfaatkan Genetic Algorithm. Teknologi ini memungkinkan HalalWave memberikan solusi yang lebih cepat dan akurat bagi pengguna yang mencari makanan halal, terutama di daerah Surabaya.
Dalam implementasinya, Bank Indonesia turut mendukung pengembangan HalalWave dengan menambahkan data UMKM halal yang dibina oleh mereka. Hal ini menjadi salah satu langkah strategis dalam memperluas cakupan UMKM halal yang terdaftar di platform tersebut.
Ridho menjelaskan bahwa pengembangan platform ini tidak lepas dari tantangan, terutama dalam mengumpulkan data halal yang sesuai dan terverifikasi. “Kami butuh waktu untuk memastikan data dari BPJPH dan internet benar-benar akurat, serta memastikan setiap UMKM memiliki data lokasi yang jelas. Ini penting untuk membantu pengguna menemukan rute terbaik ke tempat kuliner yang diinginkan,” ungkap Ridho.
Ke depannya, Ridho berharap platform HalalWave dapat terus dikembangkan dan diperluas, sehingga bisa mencakup seluruh UMKM halal di Indonesia. Selain itu, tim pengembang juga berencana melakukan otomasi pada fitur searching dan rekomendasi, agar platform tetap stabil meski jumlah data UMKM yang diproses semakin banyak.
Prof. Nur Aini juga menyampaikan harapannya terhadap platform ini. “HalalWave diharapkan bisa membantu UMKM halal lebih dikenal oleh masyarakat luas, serta mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Kami berharap Indonesia bisa menjadi pemimpin dalam industri halal di negeri sendiri,” tutur Prof. Nur Aini.
Tampilan awal Platform Halal Waypoints and Verified Eaterie (HalalWave)
Platform HalalWave saat ini sudah dapat diakses oleh masyarakat melalui website https://halalwave.vercel.app/, meski masih dalam tahap pengembangan. Ridho juga mengajak pengguna, khususnya civitas akademika FT-EIC, untuk memberikan masukan dan feedback demi penyempurnaan platform ini ke depannya.
Pada tanggal 30 Oktober 2024, ITS menggelar seremonial pembukaan untuk kelas bahasa Jepang yang merupakan bagian dari program kerja
Browser Security di Indonesia Keamanan dalam penggunaan internet, atau browser security, menjadi tantangan besar di Indonesia, mengingat ancaman siber
Komoditas jagung memiliki peran penting dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan Indonesia, namun produktivitasnya masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa