EKSPLORASI KULIT SINGKONG SEBAGAI BAHAN MATERIAL TAS WANITA

Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat produksi singkong terbesar di Indonesia dengan urutan keempat yang menghasilkan 19-20 juta ton singkong, pada 2019 tercatat data ditjen tanaman pangan, luas area penanaman singkong sebesar 620.50 ha yang menghasilkan 16,35 juta ton singkong. Limbah singkong yang berupa kulit singkong itu sangat melimpah dan kurang diminati oleh masyarakat untuk diolah, walaupun sudah ada beberapa olahan kulit singkong yang beredar di pasaran seperti keripik kulit singkong, kulit singkong sebagai pakan ternak, kulit singkong sebagai bio ethanol, dll. Namun, dilihat dari sudut pandang lain kulit singkong termasuk kedalam limbah pasar yang tidak ada olahan lanjutannya dan menjadi sampah yang menggangu pencemaran udara di sekitar pasar. Sehingga dibutuhkan olahan lanjutan yang lebih efektif untuk mengurangi pencemaran tersebut. Sebuah inovasi material organik yang memanfaatkan kulit singkong sebagai salah satu komposisi utama dalam pembuatan material organik dikarenakan terdapat pati yang bisa digunakan dalam pembuatan biopolymer.

Material kulit singkong ini memiliki karakteristik seperti kulit sintesis yang biasa digunakan pada produk fast fashion serta pembuatan biomaterial ini berkonsep zero waste dimana tidak ada limbah dari masa produksi hingga masa selesai produksi. Sehingga dapat dijadikan alternatif material biodegradable yang lebih ramah lingkungan guna untuk menanggulangi fenomena fast fashion. Material Biodegradable di Indonesia telah berkembang lebih dari sepuluh tahun yang lalu, namun penelitian akan material ini masih sangat jarang. Melihat peluang pasar pada produk tas wanita, Cassava peel leather dapat dijadikan alternatif sebagai kulit atau bahan kain yang dapat diolah menjadi suatu kerajinan, dilihat dari karakteristik yang kokoh serta kehalusan permukaannya, material ini dapat diaplikasikan menjadi sebuah produk tas yang menyerupai kulit. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan desain yang membuat value dari produk biomaterial ini lebih berguna dan bernilai tinggi. Untuk menunjang penelitian ini penulis melakukan observasi material terhadap ekspertis akan proses produksi dengan tujuan mengetahui jenis perlakuan bahan sehingga dapat menciptakan desain tas wanita yang bernilai tinggi dengan kualitas yang baik.

Hasil Tugas Akhir >>