DESAIN PERHIASAN UNTUK WANITA URBAN DENGAN PEMANFAATAN KRISTAL CHIP

Latar Belakang

Batu permata atau batu mulia merupakan salah satu kekayaan sumber daya alam yang dihasilkan dari banyaknya jumlah gunung aktif di Indonesia. Menurut hasil survei, ditemukan fakta bahwa hampir semua provinsi di Indonesia memiliki potensi batu mulia. Batu permata sendiri memiliki bentuk yang sangat beragam di alam. Untuk memperindah bentuk, menyesuaikan bentuk, dan ukuran, sebagian besar batu permata dibentuk atau di cutting sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan. Bentuk-bentuk tersebut dipotong dari batu mentah yang bentuknya bervariasi sehingga tentu saja akan menghasilkan sisa potongan. Hasil sisa tersebut belum dapat dimanfaatkan dengan baik karena dirasa ukurannya yang kecil dan tak beraturan sehingga akan sulit untuk proses pembentukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan sisa hasil potongan batu kristal dengan cara mendaur ulangnya menjadi produk perhiasan baru yang dapat dipadukan dengan material logam mulia. Produk perhiasan tersebut harus memiliki konsep yang sesuai dengan target pasar yaitu wanita urban.Perancangan ini dilakukan dengan dua metode yaitu kualitatif dan kuantitatif.

Metode yang digunakan untuk mendapatkan data kualitatif adalah melalui melalui literatur ilmiah; melakukan observasi; eksplorasi material; analisis segmenting, targeting , dan positioning ; persona; moodboard ; membuat thumbnail sketch ; alternatif desain; dan simulasi model 3 dimensi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dengan cara melakukan kuisioner. Konsep yang diangkat adalah natural shape , elegan, dan feminin. Natural shape adalah konsep yang menggunakan bentuk-bentuk dari alam seperti tumbuhan dan hewan, konsep elegan berhubungan dengan detail bentuk serta finishing material, dan feminin berhubungan dengan target pasar. Setelah dilakukan semua metode tersebut, terbentuklah 3 seri desain perhiasan, yaitu “Puspa”, “Patera”, dan “Insekta”. Seri puspa mengadaptasi bentuk-bentuk bunga dan juga berkaitan dengan karakteristik wanita urban yang selalu mengembangkan diri. Seri patera mengadaptasi bentuk-bentuk daun dan juga berkaitan dengan karakteristik wanita urban yang mandiri. Serta seri insekta mengadaptasi bentuk-bentuk serangga dan juga berkaitan dengan karakteristik wanita urban yang menjadi pengikut akan sebuah tren di sekitarnya.

Hasil Tugas Akhir >>