Di tahun 2024, ancaman siber terus berkembang pesat dengan teknik dan kerentanan baru yang menargetkan organisasi dan individu. Dengan pesatnya digitalisasi dan adopsi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT), menjadikan ancaman siber semakin kompleks. Berikut adalah lima teknik dan kerentanan yang diprediksi menjadi perhatian utama di tahun ini:
Crime-as-a-Service (CaaS) adalah model bisnis ilegal dalam dunia siber di mana individu atau kelompok kriminal menyediakan layanan, alat, atau infrastruktur untuk mendukung kegiatan kejahatan siber. Dalam model ini, pelaku kejahatan tidak perlu memiliki keterampilan teknis yang mendalam, karena mereka dapat “membeli” layanan atau alat yang dirancang oleh kelompok atau individu yang lebih berpengalaman dalam hal teknis.
Ciri-Ciri CaaS:
Eksploitasi Infrastruktur Cloud adalah serangan siber yang menargetkan kerentanan dalam layanan, platform, atau infrastruktur cloud yang digunakan oleh organisasi. Dengan meningkatnya adopsi layanan cloud, pelaku ancaman semakin memanfaatkan kompleksitas, kesalahan konfigurasi, dan celah keamanan untuk mencuri data, mengambil alih sistem, atau melumpuhkan layanan
Jenis Eksploitasi Infrastruktur Cloud
Dampak Eksploitasi Infrastruktur Cloud
Kerentanan IoT (Internet of Things) merujuk pada kelemahan dalam perangkat IoT (seperti kamera keamanan, perangkat rumah pintar, perangkat medis, dan sensor industri) yang dapat dieksploitasi oleh pihak jahat untuk melakukan berbagai serangan siber. Perangkat IoT sering menjadi target karena keterbatasan keamanan mereka, jumlah yang terus meningkat, dan konektivitas mereka ke jaringan yang lebih luas
Penyebab Utama Kerentanan IoT
Ransomware-as-a-Service (RaaS) adalah model bisnis kriminal di dunia siber di mana kelompok atau individu menyediakan perangkat ransomware yang dapat digunakan oleh pihak lain (afiliasi) untuk melancarkan serangan. Model ini mirip dengan model layanan komersial sah, seperti SaaS (Software-as-a-Service), tetapi digunakan untuk tujuan kejahatan
Cara Kerja RaaS
Serangan Supply Chain adalah serangan siber yang menargetkan rantai pasokan, yaitu jaringan kompleks dari organisasi, vendor, atau pihak ketiga yang bekerja sama untuk menyediakan produk atau layanan. Dalam serangan ini, penyerang mengeksploitasi kerentanan di salah satu komponen rantai pasokan untuk mendapatkan akses ke target utama, biasanya organisasi besar atau pengguna akhir.
Jenis-Jenis Serangan Supply Chain
Dampak Serangan Supply Chain
Menghadapi Ancaman Ini di 2024
Untuk mengatasi teknik dan kerentanan tersebut, organisasi dan individu perlu mengambil langkah strategis:
Kesimpulan
Di tahun 2024, ancaman siber tidak hanya lebih canggih, tetapi juga lebih terjangkau bagi penjahat siber dengan adanya platform seperti RaaS. Dengan memahami teknik dan kerentanan ini, organisasi dan individu dapat lebih siap menghadapi tantangan keamanan siber yang terus berkembang.
Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Memastikan kesiapan teknologi dan kesadaran manusia adalah langkah penting untuk melindungi diri dari ancaman siber di masa depan.
Penulis : Aji Pratama
Di tahun 2024, ancaman siber terus berkembang pesat dengan teknik dan kerentanan baru yang menargetkan organisasi dan individu. Dengan