News

Leonika Sari Njoto Boedioetomo

Kam, 24 Apr 2025
9:37 am
2011-2020
Share :
Oleh : raynaldi   |

Leonika Sari Njoto Boedioetomo lahir di Surabaya, 18 Agustus 1993 adalah penggagas dan pendiri Reblood, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang kesehatan dengan menyediakan informasi dan akses bagi para pendonor darah. Leo (begitu biasa ia disapa) mendirikan Reblood pada tahun 2015 untuk mengatasi kekurangan setidaknya 1 juta kantong darah di Indonesia setiap tahunnya. Atas prakarsanya tersebut, ia diakui sebagai salah satu dari Forbes 30 Under 30 Asia (kategori Kesehatan dan Sains) dan 45 Wanita Berprestasi di Indonesia versi TEMPO media pada tahun 2016, dan “100 Women” dari BBC.

Sejak kecil, Leonika memiliki minat besar dalam bidang biologi. Semasa sekolah, ia dikenal sebagai siswa berprestasi dengan nilai tinggi dalam mata pelajaran tersebut. Namun, mempertimbangkan durasi pendidikan kedokteran yang panjang, seusai menamatkan pendidikan menengahnya di SMA Kristen Petra 1 pada tahun 2008–2011, ia memilih melanjutkan studi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mengambil jurusan Sistem Informasi.

Saat pertama kali mempelajari pemrograman, Leonika mengalami kesulitan hingga mendapatkan nilai rendah dalam mata kuliah tersebut. Namun, dengan ketekunan dan semangatnya, ia berhasil menguasai keterampilan tersebut dan bahkan menjadi salah satu dari 47 mahasiswa di seluruh dunia yang terpilih untuk mengikuti MITx Global Entrepreneurship Bootcamp yang diselenggarakan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 2014.

Ide awal Reblood muncul saat Leo mengikuti tugas kuliah yang mengharuskan pembuatan aplikasi bertema kesehatan. Terinspirasi dari seringnya mendengar kasus mahasiswa yang mengalami kecelakaan dan membutuhkan transfusi darah, ia mengembangkan sebuah sistem yang memudahkan komunikasi antara pendonor dan penerima darah. Aplikasi ini awalnya diberi nama Bloobis (Blood Bank Information System).

Melalui berbagai kompetisi dan program inovasi, Bloobis terus berkembang hingga akhirnya mendapatkan penghargaan Mandiri Young Technopreneur 2014 dan membuat Leonika mendapatkan kesempatan mengikuti Global Entrepreneurship Bootcamp serta kursus singkat di MIT. Pengalaman tersebut mengubah pola pikirnya dari seorang yang awalnya bercita-cita menjadi karyawan, menjadi seorang wirausahawan yang ingin membangun startup berdampak social.

Sekembalinya ke Indonesia, ia bersama timnya mengembangkan Bloobis menjadi Reblood, sebuah aplikasi yang membantu rumah sakit, tenaga medis, dan individu yang membutuhkan transfusi darah dalam menemukan pendonor yang tepat. Reblood juga menyediakan fitur edukasi tentang donor darah, pengingat bagi pendonor ketika sudah waktunya mendonorkan darah kembali, serta informasi mengenai event donor darah di berbagai lokasi .Dimulai di Surabaya, kini Reblood mulai merambah ke kota-kota lainnya di Indonesia. Selain menambahkan jumlah pendonor darah, persentase pendonor yang tidak ditolak pun naik sebesar 50% dikarenakan informasi yang diberikan melalui aplikasi Reblood bagi para calon pendonor agar mereka dapat menyiapkan diri secara fisik dan mental sebelum melakukan kegiatan donor darah.

Berkat inovasi dan dampak positifnya, Leonika mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya: Mandiri Young Technopreneur (2014), Forbes 30 Under 30 Asia (2016) – Healthcare and Science, dan 45 Wanita Berprestasi di Indonesia versi TEMPO media pada tahun 2016. Dengan dedikasi dan semangatnya, Leonika berkontribusi dalam dunia teknologi kesehatan, khususnya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya donor darah. Aplikasinya, Reblood, telah membantu menyelamatkan banyak nyawa dan menjadi salah satu inovasi kesehatan digital di Indonesia.

Latest News

  • Leonika Sari Njoto Boedioetomo

    Leonika Sari Njoto Boedioetomo lahir di Surabaya, 18 Agustus 1993 adalah penggagas dan pendiri Reblood, perusahaan rintisan yang bergerak

    24 Apr 2025